VIVAnews - Suatu kawanan lebah, Minggu 31 Mei 2009, sempat singgah di sarang baru. Sarang yang dimaksud bukan lagi pohon, melainkan sebuah pesawat terbang yang sedang parkir di bandara Beverly di kota Danvers, negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS).
Menurut harian Gloucestertimes, gerombolan hewan penyengat itu tadinya bertengger di tubuh bagian kiri sebuah pesawat latih. Namun tak lama kemudian mereka pindah ke sayap kiri.
Melihat pemandangan yang tak mengenakkan itu, pemilik pesawat kemudian menelpon polisi setempat. Namun, tak mau berisiko disengat, polisi mengalihkan tugas kepada seorang pawang lebah, Al Wilkins.
Dengan sigap, Wilkins menyedot kawanan lebah ke dalam suatu alat penghisap khusus. Dia memperkirakan jumlah lebah itu sekitar 10.000 ekor.
Menurut teori Wilkins, gerombolan itu kemungkinan dipimpin oleh seekor ratu lebah. Namun, gara-gara sang ratu sudah kelelahan terbang sekian lama, mereka pun singgah di pesawat.
Namun, mereka dipindahkan Wilkins ke sarang buatan miliknya supaya bisa memproduksi madu. (AP)
Menurut harian Gloucestertimes, gerombolan hewan penyengat itu tadinya bertengger di tubuh bagian kiri sebuah pesawat latih. Namun tak lama kemudian mereka pindah ke sayap kiri.
Melihat pemandangan yang tak mengenakkan itu, pemilik pesawat kemudian menelpon polisi setempat. Namun, tak mau berisiko disengat, polisi mengalihkan tugas kepada seorang pawang lebah, Al Wilkins.
Dengan sigap, Wilkins menyedot kawanan lebah ke dalam suatu alat penghisap khusus. Dia memperkirakan jumlah lebah itu sekitar 10.000 ekor.
Menurut teori Wilkins, gerombolan itu kemungkinan dipimpin oleh seekor ratu lebah. Namun, gara-gara sang ratu sudah kelelahan terbang sekian lama, mereka pun singgah di pesawat.
Namun, mereka dipindahkan Wilkins ke sarang buatan miliknya supaya bisa memproduksi madu. (AP)
0 comments:
Post a Comment