LAS VEGAS, KOMPAS.com — Meluncur di atas roller coaster mungkin bisa  mengatasi ketegangan dan memacu adrenalin, tetapi ada bahaya kesehatan  telinga yang perlu Anda ketahui. Penelitian menunjukkan, laju roller  coaster yang sangat cepat bisa menyebabkan sakit telinga yang disebut  barotrauma. 
 Pada pertemuan para ahli telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di  Las Vegas, akhir April lalu, ditampilkan sebuah kasus pasien yang  menderita barotrauma setelah menaiki roller coaster berkecepatan 120  kilometer per jam dalam empat detik. Sekitar 36 jam setelah naik  permainan itu, pasien itu mengeluhkan rasa sakit dan penuh pada bagian  telinga kanan. 
 Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter menemukan kerusakan pada  bagian telinga kanan, yakni pembengkakan saluran telinga dan peradangan  pada gendang telinga meski tidak terjadi robekan. Dokter menduga, bagian  telinga kanan yang sakit itu terpengaruh saat roller coaster membalik  dan kepala berada di bawah. 
 Ketua peneliti, Kathleen L Yaremchuk, dari Henry Ford Hospital, AS,  menduga, telinga si pasien mengalami tekanan cukup tinggi saat roller  coaster melaju. "Para dokter harus mewaspadai kemungkinan roller coaster  sebagai penyebab barotrauma. Kami merekomendasikan orang yang ingin  naik roller coaster harus memperhatikan durasi permainan untuk  mengurangi dampak tekanan pada telinga," katanya. 
Barotrauma sering kali dialami penumpang pesawat udara atau  penyelam. Gejalanya berupa sakit telinga, gangguan pendengaran ringan,  dan rasa penuh dalam telinga. Rasa ini disebabkan karena gendang telinga  terdorong ke luar atau ke dalam akibat perubahan tekanan udara. 
Masalah lebih berat dapat terjadi jika perubahan tekanan udara cukup  besar atau saluran tuba eustachius tersumbat seluruhnya. Pembuluh darah  halus (kapiler) telinga tengah akan pecah dan menyebabkan perdarahan.  Darah yang memenuhi telinga menimbulkan gangguan pendengaran. 
 Tentu saja tidak semua penumpang roller coaster akan mengalami  gangguan telinga. Yaremchuk menegaskan bahwa kasus yang dialami  pasiennya sangat unik. Kendati demikian, ia menyarankan agar kita bisa  melakukan pencegahan agar tidak terjadi barotrauma.
 
 
0 comments:
Post a Comment